Rabu, 03 Desember 2014


Seputar Tugu Muda - Jika Konco-Konco berpikir 'badak' adalah nama binatang, dalam hal ini Konco salah. Badak yang ini, adalah sejenis makanan khas Semarang yang berbahan baku tepung dan sayuran yang digoreng dalam banyak minyak. Di daerah lain, mungkin biasa disebut bakwan atau gorengan. Badak sambel ini merupakan makanan khas dari seputar Tugu Muda, tepatnya makanan khas dari kantin SMA 3 Semarang. SMA yang sudah berusia 140 tahun ini terletak di jalan Pemuda yang dulunya disebut dengan jalan Bodjong. Tidak perlu diragukan, kenikmatan badak sambel ini sudah terkenal sejak tahun 1980-an. Bahkan banyak orang mengatakan jika badak sambel sudah menjadi makanan khas Semarang.

Dijual dengan harga sangat murah, yaitu lima ribu rupiah saja per porsi, makanan ini selalu menjadi menu favorit siswa-siswi SMA 3 Semarang. Tidak hanya siswa-siswi, guru bahkan alumni juga menjadi penikmat setia badak sambel. Dalam setiap kegiatan reuni, selalu ada menu badak sambel yang tersaji. Banyak alumni mengaku jika badak sambel adalah hal yang membuat mereka kangen dengan almamater mereka ini.


Bahkan dalam kunjungannya ke SMA 3 Semarang tahun 2011 lalu, mantan Menteri Perekonomian Indonesia, Sri Mulyani, yang juga merupakan alumni SMA 3 Semarang, mengatakan dirinya kangen dengan badak sambel dari kantin dan sangat ingin mencobanya. Begitu juga dengan presenter program kuliner terkenal di Indonesia, Bondan Winarno, yang membuat edisi khusus 'Wisata Kuliner' di Semarang dan menyuguhkan badak sambel sebagai liputan utamanya.


Cara membuatnya seserhana saja. Badak panas yang terbuat dari tepung dan sayuran (kol, wortel, tauge) yang digoreng, lalu dipotong kecil, dan disiram dengan sambal pecel yang terbuat dari kacang tanah goreng dan bumbu pedas yang dihaluskan. Biasa dinikmati dengan nasi putih panas.

Sederhana, namun nikmat dan bersejarah. Mau mencoba? 
(Angga/STM/14)


foto: ilikesunflower.wordpress.com