Jumat, 05 Desember 2014

Seputar Tugu Muda - Konco Tugu Muda pasti sudah pernah mendengar tentang Tarian Sufi bukan? Tapi bagaimana dengan Tarian Sufi yang merupakan budaya khas dari Kota Pekalongan? Yap, nama tarian ini adalah Tarian Sufi Multikultural. Kesenian tari ini menggabungkan antara budaya Timur Tengah (Turki) dengan iringan musik pentatons (gamelan Jawa) ditambah marawis ataupun musik bambu calungan dari Banyumas disertai Tari Zapin.
Penari Sufi dalam Jateng Art Festival
Kesenian Sufi Multikultural dikembangkan oleh sebuah komunitas dzikir bernama Majelis Dzikir Keraton yang ada di kota Pekalongan yang didirikan tujuh tahun yang lalu. Sejalan dengan kesenian Sufi yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran spiritual, Komunitas ini juga menggunakan seni sebagai media dalam penyebaran agama Islam. Maka, Kesenian Sufi Multikultural yang ada di Kota Pekalongan merupakan kesenian religi dari Timur Tengah yang kemudian dimodifikasi sedemekian rupa hingga menyatu dengan budaya religi Pekalongan. 

Bagi konco Tugu Muda yang penasaran, tarian ini bisa disaksikan di Jateng Art Festival pukul 19.00 sampai 22.00 di Wisma Perdamaian. Tidak hanya Tarian Sufi Multikultural, panggung pagelaran seni Jateng Art Festival malam ini juga akan menampilkan berbagai macam tarian dan kesenian yang lain. Ada pula stand-stand kesenian yang akan melengkapi pengetahuan kita tentang beragam kesenian yang ada di Jawa, khususnya Jawa Tengah. 
(Nusrotu Aini/STM/14)

Seputar Tugu Muda - Pemandangan unik terlihat di kawasan Tugu Muda Jumat sore (5/12), segerombolan ksatria berkuda mengitari taman Tugu Muda di cuaca sendu Semarang. Namun jangan berpikir jika para ksatria ini datang dari suatu kerajaan untuk berwisata. Alih-alih datang bersama kuda putih nan gagah, mereka turun ke jalan dengan kuda lumping yang terbuat dari bambu dan pelepah pisang. Ksatria-ksatria ini adalah anggota HorniKULTura, sebuah komunitas seni budaya yang berbasis literasi dan kritik sosial. 

Komunitas HorniKULTura sedang melakukan aksinya
Dengan mengusung judul “Asmara Berkuda” delapan anak muda berkostum warna-warni lengkap dengan kuda lumpingnya menggelar performance art pertama mereka di beberapa spot di Semarang. Kegiatan ini sendiri dilakukan sebagai bentuk kritik mereka terhadap pemerintah yang dianggap gagal dalam membangun ruang publik dan transportasi kota yang nyaman bagi warganya. Bersama beberapa teman dari Teater Emka FIB Undip dan Teater Kaplink Udinus, mereka menari dan menyanyi dengan riang gembira layaknya anak kecil yang sedang bebas bermain, tidak peduli banyak pasang mata yang melihat keheranan atau ratusan kendaraan yang lalu-lalang di sekitarnya. Sesekali mereka menyapa para pengguna kendaraan yang melewati Tugu Muda, jalanan yang kosong karena lampu merah pun tak luput menjadi panggung untuk bermain. 

Alasan dipilihnya Tugu Muda sebagai salah satu tempat mereka melakukan aksi “demo” adalah dikarenakan Tugu Muda dianggap telah tergantikan perannya oleh mall-mall megah sebagai landmark Kota Semarang. Sedangkan digunakannya kuda lumping juga dikmaksudkan untuk menyentil pemerintah, mengingat keberadaan lahan bermain dan fasilitas publik di perkotaan yang semakin jarang dan mengakibatan anak-anak lebih menyukai game-game onlline. Selain di Tugu Muda, komunitas HorniKULTura juga melakukan performance di Jalan Raya Krapyak-Jrakah dan Mall Ciputra.
(Andika Sakti/STM/14) 

Sumber foto: https://twitter.com/KotaSMG/status/540858658557399040/photo/1; https://twitter.com/KotaSMG/status/540858460464615424/photo/1
Seputar Tugu Muda - Untuk Konco-Konco yang baru pertama kali ke Semarang, atau jarang jalan-jalan ke Semarang kota, kami punya tips untuk Konco-Konco yang ingin jalan santai murah meriah di seputar Tugu Muda. Apa saja? Yuk intip!

1. Naik Transportasi Umum

Naik transportasi umum adalah jalan terbaik bagi Konco yang ingin menghabiskan waktu luang menikmati seputar Tugu Muda. Alasannya, karena kendaraan umum yang melewati sekitar Tugu Muda sangatlah banyak, beragam, dengan bermacam trayek (jurusan) ke seluruh pelosok Semarang, dan ongkos yang murah meriah! Ada bus besar, bus mini, becak, ojek, bus Trans Semarang, dan angkutan lain. Selain itu, naik transportasi umum memudahkan kita untuk menikmati setiap spot kota dengan mudah. Hal ini dikarenakan adanya banyak tempat-tempat larangan parkir yang akan menyulitkan jika kita membawa kendaraan pribadi.

2. Jalan Kaki
Selain sehat, ada alasan lain mengapa Konco lebih baik berjalan kaki di seputar Tugu Muda. Pedestrian atau trotoar jalan di sekitar Tugu Muda yang sangat terawat, membuat nyaman para pejalan kaki. Banyaknya pohon-pohon peneduh juga menjadi alasan mengapa jalan kaki sangat direkomendasikan bagi Konco-Konco yang ingin menikmati detil seputar Tugu Muda. Alasan lainnya adalah, banyak spot atau tempat unik di seputar Tugu Muda yang jaraknya berdekatan. Sehingga Konco akan lebih mudah mencapai satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki.

3. Kunjungi Bangunan Unik
Seputar Tugu Muda memang tempatnya bangunan bersejarah di kota Semarang. Deretan tempat unik, historis, dan antik akan Konco-Konco lihat di seputar Tugu Muda, terutama di kawasan Kota Lama. Bukan hanya tempat-tempat wisata sejarah saja yang bisa Konco lihat keunikan sejarahnya, namun juga bangunan-bangunan lain. Contohnya adalah Balai Kota Semarang yang beberapa bagiannya juga sudah berusia ratusan tahun, komplek toko-toko sekitar jalan Pemuda (sekitar Swalayan Sri Ratu Pemuda), Monumen Tugu Muda di bundaran kota, atau SMA 3 Semarang yang bangunannya sendiri berusia 137 tahun. Konco-Konco bisa menikmati eksotisme sejarah kota Semarang tanpa biaya, alias gratis! Tempat wisata di seputar Tugu Muda yang lain juga menyediakan tiket yang sangat murah. Seperti Lawang Sewu yang tiket masuknya hanya 10.000 rupiah saja!

4. Buru Kuliner
Yang paling khas dari suatu tempat pastilah makanannya. Begitu juga di seputar Tugu Muda. Ada banyak tempat yang menyediakan kuliner khas Semarang yang murah meriah! Seperti pedagang-pedagang kaki lima di sekitar Lawang Sewu, deretan penjual oleh-oleh di jalan Pandanaran, atau pedagang kaki lima yang stand by di sebelah kawasan DP Mall. Makanan yang ditawarkan pun khas Semarang. Seperti tahu gimbal, mie kopyok, lumpia, bandeng presto, atau rujak Semarangan. Semuanya dijual dengan harga terjangkau.

5. Pakai Alas Kaki dan Pakaian yang Nyaman
Alasannya adalah karena cuaca di kota Semarang yang ekstrim dan terkadang mudah berubah. Pakaian yang nyaman untuk jalan-jalan di seputar Tugu Muda contohnya adalah kaos, celana jeans, celana kain atau celana pendek, tas ransel kecil, dan sepatu yang nyaman. Jika Konco-Konco sudah sampai di kawasan Tugu Muda, tidak mungkin Konco akan sedikit berjalan. Sehingga pakaian yang nyaman dan barang bawaan yang tidak terlalu berat akan sangat membantu Konco tetap menikmati keindahan seputar Tugu Muda.

6. Kunjungi Tourist Information Center
Jika ingin mendapatkan informasi tempat wisata dan spot menarik lain di kota Semarang, Konco-Konco bisa mengunjungi Tourist Indormation Center yang berada di Jalan Pemuda, tepatnya di sebelah SMA 3 Semarang.

Anda tertarik untuk jalan-jalan ke seputar Tugu Muda? Kami tunggu ya!
(Angga/STM/14)