Senin, 08 Desember 2014

Seputar Tugu Muda - Wisma Perdamaian, Sabtu-Minggu (6-7/12), menjadi ajang pameran 44 data tradisi Nusantara. Dengan nama Jateng Art Festival, pameran data yang diselenggarakan oleh Pascasarjana jurusan Pendidikan Seni Universitas Negeri Semarang tersebut mengusung tema "Konservasi Budaya, Merajut Keragaman".

"Yang kami pamerkan bukan data karya mahasiswa, tapi adalah data kesenian tradisi yang ada di Jawa Tengah. Itu untuk mengawali data tesis dari kami," ujar Sekar, selaku seksi acara Jateng Art Festival.
Beragam acara diselenggarakan selama dua hari, seperti Talkshow Seni Tradisi dan Ekonomi Kreatif, Workshop Kartun, Karikatur dan Animasi, Sarasehan Budaya, Lomba Menggambar Komik Strip Fabel, Pentas Seni dan Musik, serta Layar Tancap Film Indie. 

Salah satu kesenian yang dipentaskan dalam Jateng Art Festival
"Kita fokusnya di pameran data ini dan beberapa kegiatan. Tadi sudah ada opening, kemudian talkshow yang saya pandu, kemudian ada workshop karikatur dan animasi yang dibawakan oleh pak Abdullah dari Tabloid Cempaka dan Polotriuns, guru dari SMA Grafika. Lalu malamnya ada Sarasehan Budya," lanjut Sekar menerangkan.

Selain acara-acara utama tersebut, Jateng Art Festival menampilkan sejumlah pementasan seni sebagai pengisi acara. Diantaranya yaitu tarian Wonderful Indonesia yang mengkombinasikan kesenian dari tujuh daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Papua, Kalimantan, dan Aceh. Serta tari Sesonderan yang ditampilkan dari Sanggar Tari Kembang Semarang pada sabtu (6/12), serta Tarian Sufi Multikultural, Musik Kuriding dari Banjarmasin, Tari Srikandi Mustakaweni, dan masih banyak lagi. Acara ini merupakan acara yang sangat bagus dalam memperkaya wawasan masyarakat Semarang tentang betapa kayanya tradisi yang dimiliki Indonesia. 
(Nusrotu Aini Latifah/STM/14)

Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar